Saturday, November 20, 2010

6 Jenis Kalajengking Paling Mematikan di Dunia


1) Death Stalker (Leiurus Quinquestriatus)

 
Tipe : Terrestrial, Opportunistic Burrower
Asal : Timur Tengah dan Afrika Utara
Size : 10-13 cm
Temperamen : Agresive

      Death Stalker dikenal sebagai spesies yang memiliki racun paling mematikan racunnya adalah campuran dari berbagai racun neurotoxin yang sangat kuat yang dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat tidak tertahankan, kemudian demam, diikuti dengan koma, kejang-kejang, kelumpuhan dan kematian. Untungnya, untuk manusia dewasa yang sehat, walaupun menyakitkan, tapi tidak dapat membunuh. Anak kecil, orang tua dan individu yang lemah (misalnya jantung lemah) berada pada kelompok beresiko tinggi akan kematian bila tersengat kalajengking ini.

2) Arabian Fat-tailed Scorpion (Androctonus Crassicauda)


Tipe : Terrestrial dessert
Asal : Timur Tengah dan Afrika Utara
Size : sekitar 10 cm
Temperamen : Tidak terlalu agresive

      Fat-tailed scorpion atau Androctonus merupakan salah satu spesies kalajengking paling beracun di dunia. namanya aja "Androctonus" yang berarti man-killer. Diantara seluruh spesies Androctonus mungkin yang paling bahaya adalah Arabian Fat-tailed Scorpion ini, racun yg dia miliki bisa menyaingi racun Death Stalker. Racun yang spesies ini miliki juga terdiri dari neurotoxin. Spesies ini bertanggung jawab atas kematian beberapa orang tiap tahunnya. Saat ini masih menjadi perdebatan siapakah kalajengking paling mematikan, apakah Death Stalker atau Arabian Fat-tailed?

3) Yellow Fat-tailed Scorpion (Androctonus Australis)


Tipe : Terrestrial
Asal : Timur Tengah, Afrika Utara, India
Size : lebih dari 9 cm
Temperamen : Kadang agresive kadang calm

      Sesuai dengan jenisnya yaitu "Androctonus", yellow fat-tailed merupakan jenis yang sangat mematikan, walaupun racunnya tidak sekuat Death Stalker ataupun Arabian fat-tailed, racun yellow fat-tailed bisa membunuh seseorang dalam waktu 2 jam apabila tidak segera diberi serumnya (tidak berpengaruh terhadap orang dewasa yang sehat). Untuk mendapatkan serumnya juga tidak gampang, bahkan di AS saja untuk mendapatkan serumnya sangat sulit.

 4. Black Spitting Thicktail Scorpion (Parabuthus Transvaalicus)


Tipe : Opportunistic Burrower
Asal : Afrika
Size : sekitar 12 cm
Temperamen : Cukup agresive

      Mengapa jenis yang satu ini mendapat julukan Black Spitting Thicktail Scorpion? Ini dikarenakan mereka bisa menyemburkan racun mereka seperti halnya kobra. Racun yang mereka semburkan dapat sampai berjarak 1 meter dan apabila terkena mata dapat menyebabkan rasa yang sangat perih dan kebutaan sementara. Namun kebutaan ini bisa jadi permanen, jika racun tidak segera dibersihkan. Kemampuannya inilah yang membuat ia dianggap sebagai spesies yang cukup berbahaya, namun kadar racunnya tidak tergolong mematikan. Walaupun begitu, racun yang dimiliki jenis ini berbahaya untuk anak-anak dan orang yang alergi terhadap racun ini.

5) Striped Bark Scorpion (Centruroides Vittatus)
 

Tipe : Opportunistic Burrower
Asal : Amerika Utara
Size : 5-7 cm
Temperamen : Tidak agresive
 
     Seperti banyak kalajengking lainnya, jenis ini juga gampang ditemukan disekitar habitatnya. Namun karena kedekatannya dengan manusia, jenis ini (walaupun tidak agresive) cukup sering merugikan manusia. sSngatannya sangatlah menyakitkan. Untuk beberapa orang dapat terjadi selama 15-20 menit dan tidak jarang sampai hingga 2-3 hari. Namun jenis ini jarang sekali amenyebabkan kematian, beberapa laporan menyebutkan bahwa jenis ini bertanggung jawab atas kematian beberapa orang namun itu semua masih menjadi perdebatan.

6) Asian Forest Scorpion (Heterometrus Longimanus)


Tipe : Terrestrial
Asal : Asia bagian selatan termasuk Indonesia
Size : 10-12 cm
Temperamen : Sangat agresive

      Ia sangatlah mirip dengan emperor scorpion, namun sifatnya sangat berbeda. Asian forest merupakan jenis yg sangat agresive dan cukup bersifat defensive sehingga sering merasa terancam sehingga sering terlihat berada dalam posisi siap menyerang. Berbeda dgn jenis-jenis 
kalajengking di atas, bila terancam Asian forest jarang menyengat menggunakan ekornya, mereka lebih sering menyerang dengan menggunakan capitnya yang cukup besar untuk membuat kita berdarah. Racun yg dimiliki oleh Asian forest tidak mematikan (dikatakan hanya sekuat sengatan tawon) mungkin karena itu ia lebih mengandalkan capitnya yang kuat.

No comments:

Post a Comment